Jumat, 26 Juni 2009

Yanti , Bekas Mertua dan anak-anaknya.

 Kemarin, pas lagi duduk baca Koran di ruang makan, Yanti datang mendekat. Seperti biasa, senderan di meja panjang yang buat setrika. Ehem… ini artinya, dia pengen ngajak ngobrol. Curhat gitu. Okay, aku siapin diri.
“Bu, anak saya yang kecil mau di minta sama mertua saya, menurut ibu bagaimana? “ mulainya.
Wallahh… topic berat ini. Aku lipat korannya. Duduknya di ubah hadap dia lalu mulailah heart to heart talking ini.
“emang anakmu mau Ti? Si kecil ini, perempuankira-kira 2 tahun usianya.Sejak lahir gak diurus bapaknya. Sejak masih orok di sia-sia in. sampai sekarang pun bapaknya nggak menafkahi bekas istri dan dua orang anak yang di telantarkan ini. Wong pas hamil si kecil, bapaknya kawin lagi sama perempuan lain. Yanti tidak mau di madu, makanya mereka cerai. Anak-anak ikut ibunya Yanti. Yanti ikut aku. Aku majikan kedua. Di majikan pertama dia hanya bertahan dua bulan sebelum akhirnya dia diselamatkan oleh my late Dad. Maklum, katanya sering melamun pas kerja, jadi majikannya nggak suka dan mau pecat dia. Habis gimana, barusan cerai gitu. Bumi dan langit pastilah serasa runtuh.
“Anaknya mau bu, saya juga heran. Biasanya dia nggak mau ikut siapapun selain saya atau ibu saya. Ini kemarin mertua saya datang bawa mereka liburan ke tempat mertua saya. Eh si kecil mau di suruh tinggal disana”. Gimana ya bu….saya bingung.
“Lho, yang kecil aja yang di ajak? Kakaknya ndak? “. Anak pertama Yanti, laki-laki , mau naik kelas dua SMP.
“Yang besar nggak mau, Cuman yang kecil aja”. Saya bingung bu.
Terus mertuamu nanti nanggung semua biayanya? 
“Nggak bu , tetep saya..” Whatt?!! Lhah ..lah, kok lucu gini. Wait a minute, mesti ajarin Yanti nih..
Ti, yang namanya anak kecil biasa lah. Kalau lagi suka ya mau aja ikut. Apalagi dia ikut ibumu kan dah lama. Begitu ikut mertuamu dan dapat hal-hal baru pastilah seneng. Makanya mau aja di ajak tinggal mereka. Liat aja si Vel (anak angkat ku), dia nggak pernah mau ditinggal maminya kan. Sekarang, si kecil Vel lagi di Bandung sama neneknya. Maminya uda ngacir ke Cirebon. Vel lagi happy happy hura-hura, karena bisa maen terus di Bandung.
Sekarang masalahnya, kamu kan cukup kenal lama sama mertuamu, apalagi tinggal sama mereka sepuluh tahun lebih. Baik hati nggak? Bisa urus anak gak? Sama kamu baik dulu?Sama tetangga bagaimana? Kalau udah tahu, kamu bisa putusin, boleh ndak si kecil di pelihara dia.
Terus ,masalah biaya. Harusnya mereka bantu. Apalagi bapaknya, yang adalah anak mereka, punya kewajiban ngurusi anak-anaknya. Dosa kalau sampai nggak mau tahu begitu. 
Jalan hidup orang memang aneh kadang. Cerai, pisah, kawin lagi…… semua mungkin sudah digariskan. Tapi yang namanya kewajiban ya tetap harus di pikul. Apalagi anak-anak ini punya hak untuk di rawat dan dipelihara sampai mereka cukup umur untuk dilepas. 
Wis ngene wae Ti, bilang sama bekas mertuamu itu. Mereka boleh minta si kecil. Tapi mereka punya kewajiban merawat dia sebaik-baiknya. Ajari mereka untuk inget dan hormat sama ibunya. Minta mereka sekolahkan si kecil dengan benar. Kalau mereka sanggup. Iklaskan Ti. Mungkin ini jalan yang lebih baik buat si Kecil. Ibumu di kampungkan cucunya banyak banget. Nah, Mertuamu kan cucunya baru dari kamu. Mestinya anakmu lebih dapat perhatian.
Yanti diem sambil manggut-manggut. Moga dia diberi pencerahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar