Jumat, 26 Juni 2009

Gigi Yanti – God has lead a way….

Hari ini aku pulang ke rumah, setelah hampir 4 hari sibuk ke Yogya dan acara lain di luar. Wah, si Yanti menyambut dengan bahagia banget. Mukanya ber seri-seri pas lihat aku buka pintu.
“Ee..ibuu….sudah pulang….” sapanya , sambil tergopoh-gopoh turun dari lantai atas. … ya ampun, aku merasa salah ninggalin dia sendirian berhari-hari.
“Ibu pasti capek banget ya…tanyanya medok logat Purwoketo. 
“Iyo iki Ti….. capek buanget. Yanti mulai sibuk di dapur sambil nanya aku mau dibuatkan teh panas manis, mau makan apa. …hheh, terharu deh.
 “Omah ora opo-opo tho Ti ?” tanyaku. By the way , kami biasa bicara campur-campur , boso jowo campur bahasa Indonesia. Tapi kalau sama my Mom and my late Dad, dia pakai bahasa jawa kromo (bahasa jawa halus)
Yanti bilang nggak ada apa-apa. Cuman kemarin alarm luar bunyi keras. Dia sudah cari asal bunyi ke seluruh pelosok ruangan, ternyata bunyi berasal dari luar unit. Dia ikutan keluar sampai suasana tenang kembali. Good. Yanti sudah aku ajari hal-hal seperti ini – untuk antipasti dan tahu how to react supaya nggak panic. Cerita pun berlanjut, dan aku duduk sabar dengerin sebagai penebusan dosa sudah ninggalin dia lama.
Dia terus kan kabar kabarinya, tapi yang satu ini dia nampak ketakutan…….
“Bu..bu, saya ngimpi gigi saya copot…,”lanjutnya. Mukanya tegang.  
“.. Eh saya sampe terbangun, dan bener lho bu….gigi saya lepas,…ilang!. Saya takut banget…..
“Mosok tho Ti ?” (Aku ikut kawatir nih. Biasa…., orang jawa kan kebanyakan mitos.,)
“Iya , bener bu….”, suara Yanti keras banget karena exiting. Wadow, tetangga pada denger nih, soalnya kita ngobrolnya di dapur. Area dapur di apartement kami dibuat berventilasi banyak. Jadi suara obrolan di dapur pasti kedengaran di dapur sebelah.
“Saya cari-cari ndak ketemu, saya sudah takut banget. Sampai pokoknya mau pulang kampong kalau gigi saya nggak ketemu”. Aku lihat mulutnya pas dia asyiik laporan, lho giginya utuh kok??!! tetap nempel gitu?
Yanti paham lihat aku bingung gitu, trus dia jelaskan lagi….bahwa setelah dicari-cari lama, tuh gigi ada dibawah bantal.
Dengan wajah kawatir dia tanya, “kok bisa dibawah bantal ya bu, aneh kan bu? Saya gak bisa tidur sampai pagi. Halah…jujur, aku juga mikir rada aneh juga, wong si Yanti ini orangnya anteng teng. Kalau naik kereta – dia tidurnya pake satu gaya saja, gak bolak-balik, gak ngulet-ngulet. 
Aku tahu ke kawatiran dia. Baru minggu lalu kami balik dari Bandung. Dia aku suruh pulang ke adiknya yang sakit ginjal, nengok sekalian lepas kangen. Cerita tentang si adik sakit ini juga aneh.
Ceritanya, 2 minggu lalu, udah tiga hari an nih si Yanti nggak nonton TV. Di kamar terus. Aku pulang pun dia di kamar. Biasanya dia keluar menyambut diriku. Waktu di Tanya ada apa, Cuma senyum lemes, gak apa-apa katanya. Sakit juga nggak. Ya udah, karena aku juga sibuk sama masalahku, I just leave it like that. Sampai hari jumatnya, aku kok pingin pulang Bandung ngajak dia ya….(Jarang banget ajak dia pokoknya).
Waktu aku bilang supaya besok siap-siap ikut ke Bandung, barulah jelas mendung apa yang selama ini menggantung di pikiran nya itu. Adiknya sakit ginjal. Masuk rumah sakit. Dia kuatir sekali akan adiknya ini. Tiap malam sembahyang dan mikirin si adik terus.
Jadi pas aku ajak dia, dia kayak ketiban berkat. Bapa jawab doanya.
Kembali ke mimpi Yanti……
Untuk bikin dia nggak kawatir aku tenangin dia. Kubilang, hal kayak gitu bisa terjadi. Apalagi gigi dia memang sedang bermasalah. “Kamu mikirin gigi terus Ti, makanya kebawa-bawa mimpi. Nah kalau gigi bisa di bawah bantal , bisa aja. Kalau kita banyak pikiran, tidur jadi gelisah. Gigi, kaki bisa sepak sana sepak sini.
Aku minta dia segera periksa besok, di hospital depan apartmen. Tanya berapa biayanya, nanti aku bantu. Karena aku tahu, dia tidak periksa karena takut biayanya mahal. He..he… wajah Yanti berseri-seri dengar itu.
Tuhan buka jalan buat Yanti. Dan terimakasih aku bisa dipakai jadi saluran berkatmu.


1 komentar:

  1. So,, Yanti ini menjadi inspirasi utk menulis cerita. A good story, penulisannya juga bagus. Congratulation.

    PS:
    Sbenernya Ibu percaya giginya Yanti dia yang pindahin sendi?atau.........iiiiiih serem. (untung Yanti gak cerita sama aku, bisa aku bumbu bumbuin..hhihi).

    BalasHapus