Senin, 07 September 2009

Tommy Tenney is in Jakarta!





Ibadah minggu kemarin teramat sangat indah dan luar biasa. Siapa sangka saya bakal ketemu Tommy Tenney live, in front of me, preaching!

Janji yang batal gara-gara teman sakit perut jadi suatu berkat. Dengan bahagia aku berangkat kebaktian jam 16.30 dan, Voila! Tenney was there!

For your info, Mr. Tenney adalah seorang bishop Amerika dengan karya-karyanya yang luar biasa seperti: God Chaser , Hadassah dll

Di kebaktian sore itu,Tenney membawakan kisah Esther, salah satu Kitab perjanjian lama yang kebetulan dia kupas dan dia buat bukunya , dengan Judul Hadassah (di filmkan juga)

Tenney memutarkan cuplikan filmnya, saat Esther bimbang,ragu dan ketakutan ketika harus menemui Raja. Kondisi dan keadaan Esther membuat ketakutan dan keraguan itu sedemikian besarnya (Esther adalah keturunan Yahudi, yg saat itu hidup ditindas, sehingga Esther sendiri harus merubah nama dari Hadassah menjadi Esther untuk menutupi identitas yahudinya, dia gadis desa, keturunan budak, dan dia belum mendapat panggilan untuk menghadap Raja) Pada masa itu seseorang harus mendapat perkenanan Raja terlebih dahulu untuk dipanggil menghadap, melanggar hukumannya adalah maut.......You better read the story of Esther to understand benang merahnya.

Saat kita melihat tayangan visual adegan tersebut, kita baru benar-benar bisa merasakan konflik batin yang dialami Esther, yang digambarkan dengan begitu apik dan sangat terjiwai.

Sama seperti kita, kadang kita dibuat tidak layak menghadap Bapa kita, Raja segala Raja karena kita di kondisikan dengan keadaan-keadaan kita yang membuat kita merasa tidak layak. Tapi sama seperti Esther, kita harus percaya dan mengambil kesempatan yang ada saat ini untuk bertindak. Bapa kita adalah kasih. dan dia akan memberikan perkenananNya kepada kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar