Pagi tadi my BB bunyi beberapa kali. Entah merasa kepagian atau memang malas angkat, bunyi-bunyi tadi as you know...tak biarin aja, dan mimpi dilanjutkan, walaupun sayang karena ceritanya jadi beda.
Habis bagaimana lagi, kepala belum on, belum bisa bedain, itu tadi SMS apa email apa messanger ya.
Maklum, sejak ada BB, I memang almost in contact to everything. Bayangin, Selain SMS, my BB juga aku connect dengan email kantor, email gmail pribadi, email gmail bisnis, BB messanger. Karena saking banyak, bunyinya aku set beda-beda. Biar tahu,...oh itu SMS yg masuk, harus cepet dibuka. O...itu my messanger, somebody PING me and need me to talk. Wah yang itu bunyi email dari kantor or gmail......hmmm diemin aja, dan lain sebagainya...kebayangkan, how busy is my BB, apalagi gmailku bakal rame kalau malam. Maklum jam segitu , di USA adalah jam pagi, dimana bisnis sedang dibuka.
So, pas merasa sudah saatnya bangun dan beraktivitas, BB tadi tujuan pertama pagiku after laporan sama my Lord Father tentunya. Dan, ya ampun?! rupanya bunyi-bunyi tadi berasal dari SMS teman-teman rupanya, mengabarkan berita duka cita.Suami Flo meninggal!
My reaction? I have to be there! I need to support her. So, setelah kontak sana-sini, minta petunjuk jalan dan mandi secepat kilat, meluncurlah diriku ke daerah kelapa dua, area dekat serpong, setelah karawaci.
Hmmm nekat juga. But kalau tekad sudah bulat- just go lah. Dan memang, perjalanan kesana tak mulus-mulus amat. Sempat make a big turn di daerah TA, karena salah belok dan bingung saat sampai dipersimpangan karawaci, dan mengikuti putaran yang keliru ngikutin petunjuk orang, but..... Voila!, tiba-tiba Hasan call, ....Friend, we saw you!teriaknya di telpon. you make wrong turn. Cepat keluar, kita tungguin di pinggir jalan. He..he..he,.., I knew it!! aku pasti di tolong kok. kalau gak pakai salah putar dll, aku gak bakalan ketemu rekan-rekan ini, ya tho.
So, we all heading to Flo's house together, beriringan.
Sampai sana, suasana duka sangat terasa. Flo sedang duduk disi peti, menangis memandangi jenasah suaminya. Kami peluk dia, tangis dia makin pecah. I cannot say anything, cuma bisa bilang, tabah ya, Tuhan pasti jaga kok. Dia peluk saya erat, ucapkan terimakasih.
Dari ngobrol dengan adiknya di luar, kami baru tahu bahwa suami Flo meninggal semalam, tanpa diketahui siapapun dan tanpa gejala sakit apapun. Even Flo tak sempat bercakap-cakap. Suaminya tiduran di kamar anaknya. Flo telpon anaknya dari kantor dan minta si anak ajak papanya makan, tapi si papa bilang ke anaknya bahwa dia mau tiduran dulu. Pas Flo pulang, dan bersiap istirahat, dimintalah Sabrina bangunkan papanya, and... that was the moment they found out that he's gone...They've been married maybe for almost 9 or 10 years.
Some says, life is short. Celebrate every moment while we can.
Sabtu, 25 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar